Amaliyah yang berkesinambungan


Masruq berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah, 'Apakah amal yang paling disukai Nabi?' Ia menjawab, 'Amal yang dilakukan secara terus-menerus.' (konsisten/ berkesinambungan) - Shahih

Dari hadith di atas mengungkapkan sebuah hal yang kecil tapi bermakna besar, adalah jika kita melakukan amaliyah apapun disarankan oleh Rasulullah agar konsisten. Baik itu amaliyah yang bersifat mahdhoh maupu ghoiru mahdhoh.



Contoh kecil ada seseorang yang melakukan shalat lail begitu berat, sehingga Ia hanya mampu menjalankan 2 raka'at saja tetapi hal itu diusahakannya dilakukannya tiap malam/dengan terus-menerus (berkesinambungan).
Sedangkan ada seseorang yang shalat lail sebelas raka'at tetapi tidaklah berusaha untuk tiap malam, sekali shalat lail sebelas raka'at setelah itu sebulan lagi baru melakukannya lagi, hal ini kuranglah disukai Rasulullah seperti pada Hadith: Abdullah bin Amru ibnul Ash berkata, "Rasulullah berkata kepadaku, 'Wahai Abdullah, janganlah kamu menjadi seperti Fulan. Ia dahulu biasa mengerjakan shalat malam, lalu meninggalkan shalat malam itu".

Contoh lain ada seseorang yang bershodaqoh dalam jumlah besar pada orang lain setelah itu tidak lagi bershodaqoh karena merasa udah bershodaqoh besar, sedangkan ada seseorang yang berusaha rutin tiap pagi & tiap saat berusaha bershodaqoh meskipun sedikit dengan cara menabungkan uang receh/kertas tiap pagi di kaleng tabungan yang ada di kamarnya (setelah penuh dishodaqohkan) dan saat di jalan dia berusaha bershodaqoh pada orang yang ditemui merasa kekurangan, setelah itu sore harinya diapun berusaha menutup harinya dengan bershodaqoh pula.

Semoga kita semua berusaha dalam berkesinambungan(terus-menerus) dalam beribadah mahdhoh ataupun ghoiru mahdhoh
wallahu a'lam bisshawab


Komentar