Karena wanita ingin dimengerti


Rasulullah sebagai tauladan kita, dan tauladan para ummat yang mulia ini adalah seorang yang paling mengerti wanita. Beliau sungguh termasuk orang yang super sibuk. Yaa…, super sibuk. Saya tiada berlebihan dengan berkata beliau super sibuk.
Beliau sebagai seorang pemimpin Negara yang mengurusi penduduk di madinah, makkah, dan beberapa daerah yang telah mengikuti aturan Allah dan Rasul-Nya saat itu seperti : Yerussalem, Yaman, Persia, dll. Namun beliau juga mengurusi hal yang termasuk sepele, seperti ketika ada permasalahan rumah tangga sahabat, permasalahan perjodohan  seorang gadis dengan ayahnya, bahkan permasalahan tentang aturan lading dan kebun, beliau juga aktif berdagang, latihan perang, mengadakan majelis ilmu kepada para sahabat dan shahabiyah, dan masih banyak kesibukan beliau.



Didalam kesibukan itu beliau masih berusaha menyempatkan diri untuk mengerti wanita, yaaa…, beliau berusaha untuk memberikan waktu sebentar untuk istri-istrinya, karena memang wanita membutuhkan perhatian dan pengertian. karena wanita ingin dimengerti. :)

“ Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik kepada keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik diantara kalian kepada keluargaku “ ( HR Imam Tirmidzi, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu hibban serta dishahihkan oleh Al- Albani )
Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Orang mukmin yang paling sempurna IMANnya adalah yang paling baik AKHLAKnya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik kepada ISTERInya" (HR Tirmidzi)

Bahkan beliau sendiri pernah berkata dengan memberikan perhatian, bergurau, bercumbu dengan istri termasuk mengingat Allah Azza wa Jalla (dzikir). Subhanallah…., mengerti wanita jua termasuk berpahala karena dimasukkan dalam kategori dzikir.

“Segala sesuatu yang tidak terdapat di dalamnya dzikir (ingat) kepada Allah, maka itu adalah permainan yang melalaikan kecuali empat perkara: berlatih menunggang kuda, mencumbu istrinya dan mengajar (belajar) renang”.(HR Ath- Thabrani dengan sanad jayyid)

Ingatkah ketika beliau menyempatkan bersama Aisyah berlomba lari, dimana hal itu adalah sebuah aplikasi mengerti wanita: perhatian sekaligus bersenang-senang.

“Aisyah radhiyallah ‘anha mengisahkan: Pada suatu ketika aku ikut bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah lawatan. Pada waktu itu aku masih seorang gadis yang ramping. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Mereka pun berangkat mendahului kami. Kemudian beliau berkata kepadaku: “Kemarilah! sekarang kita berlomba lari.” Aku pun meladeninya dan akhirnya aku dapat mengungguli beliau. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hanya diam saja atas keunggulanku tadi. Hingga pada kesempatan lain, ketika aku sudah agak gemuk, aku ikut bersama beliau dalam sebuah lawatan. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Kemudian beliau menantangku berlomba kembali. Dan akhirnya beliau dapat mengungguliku. Beliau tertawa seraya berkata: “Inilah penebus kekalahan yang lalu!” (HR. Ahmad)

Beliau juuga membantu istrinya ketika naik kendaraan, agar mudah saat naik kendaraan tanpa repot mencari tumpuan.
“bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali dari peperangan Khaibar, beliau menikahi Shafiyyah binti Huyaiy radhiyallahu ‘anha. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengulurkan tirai di dekat unta yang akan ditunggangi untuk melindungi Shafiyyah radhiyallah ‘anha dari pandangan orang. Kemudian beliau duduk bertumpu pada lutut di sisi unta tersebut, beliau persilakan Shafiyyah radhiyallah ‘anha untuk naik ke atas unta dengan bertumpu pada lutut beliau.

Subhanallah…, beliau sampai merelakan lututnya untuk memudahkan istri tercinta naik unta, mungkin kalo orang sekarang gengsi tingkat tinggi kalo seperti itu. he..he.. J

Jadi teringat pula ketika beberapa hari menikah, tiap mengantar dan pulang kerja istri, saya selalu memasangkan dan melepaskan helm, membantu istri untuk naik ke boncengan belakang motor bututku, namun.., ada beberapa orang yang berkata “wajar pengantin baru, nanti kalo sudah lama tiada akan begitu”, aku cuman tersenyum saja, sembari berusaha agar tetap ‘mengerti wanita” yaitu memperhatikan apa yang diinginkan istri bahkan sebelum berkata. Alhamdulillah sampai sekarang pun tiada terbukti omongan orang bahwa hanya bertahan saat bulan madu sahaja.

Rasulullah juga biasa membelai, mencium istrinya meski saat itu dalam keadaaan puasa atau pasca berwudhu, namun tiada membatalkan wudhu dan puasanya meski melakukan itu karena berusaha memperhatikan istrinya dalam aplikasi “wanita ingin dimengerti”, bahkan penelitian membuktikan bahwa dengan sering mencium, berpelukan, bercumbu, dan berpelukan dengan istri ketika masa konflik atau hampir bercerai maka akan mengurangi konflik bahkan tiada bercerai. Apalagi Rasulullah bermesraan, bercumbu, dan semua hal yang dimana aplikasi “wanita ingin dimengerit” itu bukan dalam keadaan konflik, sehingga bertambahlah keharmonisan rumah tangga beliau.

Berikut beberapa hadith rasulullah mengerti istrinya:
"Adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (isterinya) seorang demi seorang. Baginda menghampiri dan membelai kami tetapi tidak bersama sehingga Baginda singgah ke tempat isteri yang menjadi giliran Baginda, lalu Baginda bermalam di tempatnya." (Hadist Riwayat Ahmad).

Dari Aisyah r.a, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam biasa mencium isterinya setelah mengambil wudhu, kemudian Baginda shalat & tidak mengulangi wudhunya." ( Hadis Riwayat Abdurrazaq ).

Dari Hafshah, puteri Umar r.a, "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w biasa mencium isterinya sekalipun sedang berpuasa." (Hadis Riwayat Ahmad).

Dari Aisyah r.a, beliau berkata: "Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca Al-Quran." (Hadis Riwayat Abdurrazaq).
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam biasa memanggil Aisyah dengan beberapa nama panggilan yg di sukainya spt Aisy & Humaira (pipi merah delima).

Aisyah radhiyallah ‘anha menuturkan: “Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya: “Wahai ‘Aisy (salah satu panggilan kesayangan kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ), Malaikat Jibril ‘alaihissalam tadi menyampaikan salam buatmu.” (Muttafaq ‘alaih)

Itulah beberapa hal yang dilakukan Rasulullah meski super sibuk sebagai kepala Negara, komandan perang, konsultan rumah tangga, pebisnis, dan lainnya tetaplah tiada lelah nan surut untuk mengerti istri-istrinya

Tiadakah kita mengerti, betapa wanita ingin dimengerti…??

Yaapp…, semoga kita terus berusaha mengerti wanita, karena ketika kita mengerti wanita, otomatis mereka akan mengerti kita sebagai laki-laki, dan bertambahlah kemuliaan kita sebagai laki-laki karena mengerti wanita.



Komentar